Kamu Harus Galau: Kalau Kamu Masih Galau Maka Wajib Baca ini Lagi

Buat mereka yang sangat berjasa kepada saya dan membimbing dengan penuh kasih sayang, yaitu kedua kakek saya, almarhum H. Baharruddin Hasan dan almarhum Mahidin serta kedua nenek saya almarhumah Faridah Hanim dan almarhumah Amnah. Keluarga dakwah saya tercinta yang kasih sayang mereka tak dapat terbilang. Dengan penuh didikan dan bimbingan serta cucuran doa yang tak pernah lepas dari bibir mereka sehingga saya bisa seperti ini.

Mereka adalah 13 tangan-tangan kanan Allah bagi saya, sebab ridha-Nya ada pada mereka, yaitu umi dan abi saya. Untuk kakak tercinta saya Lailan Zukhaira al-Hawra, S.Pd.I, semoga mendapatkan pendamping yang saleh, ya Kak! Juga teruntuk kedua adik saya tersayang, pelanjut cerita, dan penerus cita-cita, yaitu ukhti Al-Khumayra dan Zaidan al-Haritsyah. Walau seemas langit dan seperak bumi harta yang saya miliki tetap tak akan dapat menggantikan dan membalas jasa mereka semua kepada saya. Hanya kepada Allah Yang Maha Membalas dan Sebaik-Baik Pembalas-lah, saya sandarkan semuanya. Semoga ridha dan rahmat Allah selalu tercurahkan untuk kalian semuanya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Insya Allah kita dapat berkumpul bersamasama kembali di hamparan naungan dan ridha Allah Azza wa Jalla. Aamiin Qobuul Allah ....

Buat guru-guru saya. Terkhusus bagi mereka yang telah mengenalkan Islam ini kepada saya. Guru-guru saya di sekolah formal maupun nonformal yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Bagi saya semua adalah guru, siapa pun dan bagaimana pun bentuknya. Prinsipnya adalah ketika ia bisa memberi satu pelajaran buat saya, ia adalah guru saya, walau ia seorang anak bayi yang baru keluar dari rahim ibunya. Semoga Allah selalu mencucurkan rahmat dan ridha- Nya kepada kalian. Aamiin... • Seluruh tim dan mujahid saya di “Dai Muda Indonesia Center”. Ustadz Harry Naldi selaku ketua dan seluruh tim sekali lagi terima kasih yang tak terhingga kepada kalian. Semoga keringat dan cucuran air mata kalian dihitung amal jihad oleh Allah Azza wa Jalla. Saya Syukur dan Terima Kasih 14 Kamu Harus Galau berdoa semoga Allah tetap mengistiqamahkan hati kita untuk Izzul islam wal muslimin. • Seluruh tim dan mujahid saya di “Kampoeng Al-Qur’an for Indonesia”. Semoga cita-cita kita untuk mencetak para generasi Hamalatul Qur’an/Penghafal Qur’an dan membumikan peradaban Al-Qur’an di persada nusantara ini diridhai oleh Allah SWT.

Ya Allah jadikan kami orang-orang yang mendapatkan syafa’at dari kalam-Mu Yang Mulia, Al-Qur’an, ya Rabb. Aamin. • Seluruh stasiun televisi regional maupun nasional yang telah memberitakan kami yang tak bisa kami sebutkan satu per satu, seperti Andalas TV (ANTV), Global TV, TV One, SCTV, TVRI, JAKARTA TV, MNC Muslim TV, dan lain sebagainya. • Majalah, surat kabar, situs tepercaya dan jejaring radio yang setia meliput kami. Sebagian dari mereka adalah Republika, Waspada, Majalah ESQ, Majalah Sabili, Majalah Gontor, Majalah Modis, Sumut Pos, Jambi Pos, Radio Republik Indonesia (RRI), Radio FM P. Brandan, dan masih banyak lagi. • Instansi pendidikan yang telah mengundang kami seperti: TAZKIA University, IAIN Sumut, PTIQ, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Trisakti, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas al-Azhar Indonesia, IAIN Banten, STIKBA Jambi, Universitas Negeri Malang (UNM), dan masih banyak lagi. • Tokoh-tokoh senior yang telah bertukar pikiran dan mengilhami saya seperti Rasulullah saw. (The Best Inspiring), K.H. Zainuddin M.Z. (almarhum), Ustadz Rahmat Syafi’i (almarhum), Ustadz Abdullah Syafi’i (almarhum), Mohammad Natsir (almarhum), K.H. 15 Siradjuddin Abbas (almarhum), Ayahanda B.J. Habibie, Babah saya H.Syamsul Arifin, S.E. dan Keluarga Besar H. Hasan Perak, Ayahanda inspirasi saya Dr. Syafii Antonio beserta sang istri Bunda Mirna, Ustadz Bachtiar Natsir, Lc guru saya, Ustadz Yusuf Mansyur, Ustadz Arifin Ilham, Prof. Dr. Nazarrudin, MA, Aa Gym, Ustadz Ahmad al-Habsyi, Ary Ginanjar Agustian. Ayahanda saya di PII (Pelajar Islam Indonesia) beliau adalah Ustadz Joesdi Ghazali, Ustadz Ibrahim Zarkasyi, Ustadz Anton Timor Jaelani, Mas Soetrisno Bachir, Tanri Abeng, Jusuf Kalla, K.H. Kholil Ridwan, Ayahanda K.H. Hasyim Muzadi, Ayahanda K.H. Ma’ruf Amin, Prof. Ryas Rasyid, Dahlan Iskan, dan banyak lagi. Juga terima kasih kami buat Ustadzah Astrie Ivo, Ustadzah Neno Warisman, Ustadzah Khofifah Indar Parawansa, Endra K. Prihadhi, Kang Dicki Chandra dan istri, Pak Dodi Hendra Kusuma Direktur ANTV, Bunda Iesje, Bunda Marwah Daud, Mbak Herti, Mbak Herny Mulyani, Ustadz Hendri, Ustadz Riza, Ustadzah Roseita, dan banyak lagi dengan beribu maaf karena tak dapat kami sebutkan satu per satu. • Sahabat-sahabat dakwah saya: seluruh finalis Dai Muda Pilihan ANTV yang kucinta, Dai Pratu Agus Hermawan, Dai Nizam Zulfikar, Dai Koko Hwa, Dai Hizbullah, Dai Fadhil, Dai Ambia Dahlan, Dai M. Ihsan, Dai M. Irvan, Dai Kasyif, Dai Muhtadin, Dai Tri Wahyudi, Daiah Syifa Nurfadhillah, Daiah Mursyida, Daiah Rona Mentari, Daiah Tsani Liziah, Daiah Sherly Annavita, Daiah Maya Rahmatina, Daiah Putri Ardhina, Daiah Mega Merry, dan juga Ustadz Koko Liem, Ustadz Jefri al-Buchori, Ustadz Soleh Mahmoed, Ustadz Fadlan Gharamatan, Syukur dan Terima Kasih 16 Kamu Harus Galau Ustadz Ahmad al-Habsy, Ustadz Subki al-Bughury, serta sahabat dai saya di Amerika Serikat Imam Muda Syamsi Ali, sahabat dai saya di Malaysia Imam Muda Jabbar dan Asyraf.

Semoga ridha Allah selalu menyertai kalian. Aamiin. • Dan, para pembaca buku putih saya yang setia Kamu Harus Galau buku yang insya Allah super manfaat!!! Mudah-mudahan kita dapat dipertemukan Allah ya, baik di acara seminar-seminar saya, bedah buku, training, maupun tabligh akbar di daerah-daerah kamu semua nantinya. Insya Allah. Saya berdoa semoga kamu yang membaca buku ini juga dinilai ibadah di sisi-Nya dan semoga Allah selalu mempermudah urusan kamu. Sampai nanti kita berkumpul di kampung akhirat kelak.

Insya Allah. Aamiin…. 17 Saya yakin, saat membaca judul buku ini kamu pasti begitu penasaran sehingga tergerak untuk mengambil buku ini. Dalam hati kamu berkecamuk berbagai macam pertanyaan dan komentar, “Galau kok harus?” atau, “Bukankah orang-orang kebanyakan menyuruh kita untuk tidak bergalau?” Terus kamu bertanya lagi, “Lalu kalau galau itu dilarang, mengapa buku ini menyuruh saya untuk bergalau?” “Berarti buku ini mencoba menjerumuskan saya ke dalam keterpurukan hidup dong?”

Kemudian kamu pun menyimpulkan, “Berarti buku ini tidak layak untuk dibeli apalagi dibaca, dong?” Ups…. Tenang dulu! Tidak usah panik. Saya tidak ingin menjerumuskan kamu pada kubangan hitam. Justru saya ingin kita semua menjadi pribadi yang gemilau. Nah menurut saya, GALAU merupakan salah satu cara yang cukup efektif menuju pribadi yang luar biasa itu. Lalu kamu mungkin bertanya, “Bukankah galau justru membuat kita menjadi pribadi yang suram, tidak gemilau seperti cahaya?” Yah, kalau itu sih galau yang salah alamat. Kalau GALAU yang dibahas di buku ini, justru membuat kita semua insya Allah dapat menjadi pribadi yang gemilau. “Kok, bisa dengan galau kita menjadi pribadi yang gemilau?” Mungkin itulah pertanyaan kamu berikutnya. Saya jawab, “Ya bisalah, enggak percaya?

Baca saja semua isi buku ini, insya Allah kamu akan menemukannya.” Kelamaan, ya? Ya sudah baca saja daftar isinya dan pendahuluan dari buku ini, insya Allah kamu akan menemukan jawabannya.

Kamu Harus Galau

Wednesday, March 8, 2017

Kalau Kamu Masih Galau Maka Wajib Baca ini Lagi

No comments:

Post a Comment